66 Tahun Indonesia telah merdeka, selama itu juga kita menjadi masyarakat yang merdeka, bebas berbicara, bebas melakukan apa saja yang kita inginkan. Ini semua tidak lepas dari jasa-jasa para pahlawan kita, baik yang telah gugur di medan perang atau pun yang masih hidup hingga saat ini.
Para pahlawan yang masih hidup hingga saat ini biasa kita sebut dengan nama veteran. Para veteran adalah pahlawan yang dahulu ikut berjuang demi kemerdekaan bangsa kita ini, dahulu veteran-veteran ini berjuang dengan berbagai cara, tidak semua veteran langsung terjun di medan perang, namun mereka juga ikut membantu kelancaran terjadinya atau berlangsungnya kemerdekaan bangsa Indonesia ini.
Namun apa yang mereka alami dan dapatkan sekarang, setelah berpuluh-puluh tahun yang lalu mereka memeras keringat demi bangsa ini? Banyak veteran sekarang mengalami nasib yang memprihatinkan, banyak dari mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. Terlihat dari banyaknya artikel yang muncul di media masa yang memberitakan tentang aksi mereka demi untuk bertahan hidup. Inikah bentuk rasa terimakasih kita terhadap mereka? Inikah cara kita menghargai jasa-jasa mereka?
Sekarang coba kita tengok para wakil rakyat yang duduk di kursi-kursi empuk dan ruangan-ruangan ber-AC itu, yang di mana hidup mereka “sedikit” lebih baik dan terjamin daripada para veteran juang kita. Perhatikan fasilitas-fasilitas yang mereka dapatkan, anggaran pulsa mereka saja sampai kurang lebih 1 M, dan ruang kerja mereka yang sekiranya masih cukup nyaman yang akan di rombak dan direnovasi sedemikian rupa sehingga menyerupai hotel bintang 5 yang diperkirakan anggaran biayanya mencapai 2 Triliun, sungguh berbeda dan berbanding terbalik dengan kondisi hidup para veteran. Seandainya Anggaran pulsa dipotong 10% per anggota lalu anggaran renovasi gedung dipotong 10 % juga dan hasil potongan itu untuk menambah jumlah tunjangan para veteran kita, mungkin keadaan para veteran kita bisa lebih baik sekarang dan dikemudian harinya.
Selain itu, di ibu kota dan di kota-kota besar lainnya masih banyak juga kita temukan anak-anak jalanan di pinggir jalan atau para gelandangan di kolong jembatan . Dari semua fenomena itu maka keberadaan pasal 34 ayat 1 tentang fakir miskin dan anak terlantar yang akan dipelihara oleh negara patut kita pertanyakan. Inikah yang diharapkan oleh para pejuang kita dahulu kala sebelum mereka meneteskan darah demi kemerdekaan negara ini? Inikah cita-cita mereka, dan hasil yang mereka dapatkan setelah sekian lama? Apakah apresiasi kita terhadap para veteran atas sekian lama usaha mereka untuk menjadikan kita warga negara Indonesia yang merdeka seperti sekarang ini sudah sesuai dengan apa yang mereka perjuangkan?
Mereka para veteran dan anak jalanan tidak menuntut atau mengharap lebih, mereka hanya menginginkan cukup. Yang selama ini pun tidak mereka dapatkan. Inikah Wajah Indonesia??
kita sebagai generasi muda hendaknya mulai sedikit lebih peduli untuk nasib mereka, berikanlah sedikit apresiasi dan kepedulian untuk mereka, agar hidup mereka lebih baik dikemudian hari nya, bukan materi bukan harta yang mereka butuhkan, hanya kepedulian dan apresiasi kita yang bisa membuat mereka lebih baik. mulai dari kita, kalau bukan kita siapa lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar